Recent Post

Home » » CARA BELAJAR MENURUT HUKUM NEWTON

CARA BELAJAR MENURUT HUKUM NEWTON

Written By Unknown on Sondag 10 Maart 2013 | 19:12

Hukum I Newton

Hukum I Newton (Hukum Kesatu Newton), dikenal juga sebagai hukum kelembaman
 
menyatakan, 'Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak
 
lurus beraturan bila tidak dikenai gaya dari luar (resultan gaya sama dengan
 
nol, SF = 0)'. Ini dapat diartikan, untuk mengubah keadaan benda dari diam
 
menjadi bergerak, atau dari bergerak menjadi diam, diperlukan suatu gaya.
 
Sedangkan benda yang bergerak lurus beraturan tidak memerlukan gaya lagi untuk
 
tetap bergerak lurus beraturan (tanpa percepatan).



Sebagai contoh, pada saat kita berada dalam kendaraan yang sedang bergerak 
kemudian kendaraan dihentikan (direm) tiba-tiba, maka kita akan terdorong ke
 
depan. Sebaliknya, pada saat kita berada dalam kendaraan yang sedang diam
 
kemudian secara tiba-tiba dijalankan, maka kita akan cenderung tertarik ke
 
belakang. Efek ini semakin nyata kalau kendaraan dijalankan dengan tiba-tiba
 
pada kecepatan cukup tinggi. Apa artinya ini dikaitkan dengan cara belajar yang
 
efektif?

Kita seringkali atau pernah mengalami suatu keadaan di mana kita merasa sangat
 
kesulitan untuk memulai belajar. Ketika itu kita mungkin sudah menyiapkan buku
 
dan perlengkapan belajar lainnya, kemudian duduk dan mungkin sambil
 
menghidangkan makanan/minuman ringan sekadarnya disertai alunan musik dari
 
radio/tape, tetapi bukannya materi pelajaran yang masuk, melainkan hanya
 
membolak-balik halaman pertama. Sementara tanpa terasa makanan ringan di meja
 
akhirnya habis, kita merasa lelah, berebah di tempat tidur, seakan-akan tiada
 
kekuatan untuk berkonsentrasi dan melawan rasa malas, dan selanjutnya.

Tertidur. Hal ini dapat dimengerti, karena kita dari keadaan diam (belum pernah
 
belajar) cenderung untuk tetap diam (tidak belajar). Lain halnya kalau kita
 
diberi tugas atau PR (pekerjaan rumah) yang harus dikumpulkan esok harinya dan
 
tugas ini akan dinilai serta mempengaruhi kualitas kelulusan, maka jika kita
 
belum mengerjakannya dapat dipastikan kita memiliki suatu kekuatan besar dan
 
terdorong untuk menyelesaikan tugas tersebut. Jadi, memang diperlukan suatu
 
gaya dari luar (energi pendorong atau motivasi kuat) yang dapat memaksa kita
 
dari keadaan diam (tidak belajar) menjadi berada dalam keadaan belajar.

Sebaliknya, jika kita berada dalam keadaan belajar dan bergerak lurus beraturan
 
(maksudnya kita sudah memahami materi pelajaran, merasa enjoy belajarnya), maka
 
kita sering 'lupa waktu'. Kita tidak merasa berat untuk belajar bahkan sering
 
merasa tertarik untuk terus belajar, kecuali kalau ada gaya dari luar yang
 
sangat kuat. Misalnya, acara film yang sangat disukai atau kedatangan tamu
 
spesial yang tidak bisa kita tolak.

Ini sesuai dengan Hukum I Newton, benda yang berada dalam keadaan bergerak
 
lurus beraturan akan cenderung bergerak lurus beraturan, kecuali jika ada gaya
 
dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi, menurut Hukum I Newton, kita
 
sebaiknya belajar secara berkesinambungan dan teratur serta menghindari atau
 
mengatasi segala sesuatu yang dapat menghambat usaha belajar kita.

Hukum II Newton

Kalau Hukum I Newton berbicara tentang kelembaman (keengganan untuk berubah),
 
maka Hukum II Newton berbicara tentang percepatan (perubahan kecepatan). Hukum
 
II Newton menyatakan, percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada
 
sebuah benda sebanding dengan besar gaya, searah dengan gaya itu dan berbanding
 
terbalik dengan massa kelembaman benda tersebut.

Artinya, semakin besar gaya yang bekerja pada benda maka semakin besar
 
percepatan yang ditimbulkan. Sebaliknya, semakin kecil gaya yang bekerja maka
 
semakin kecil percepatan yang ditimbulkan. Bila gaya yang bekerja pada benda
 
sama dengan nol maka tidak ada percepatan yang dihasilkan, artinya pada keadaan
 
seperti ini Hukum I Newton yang berlaku. Karena percepatan berbanding terbalik
 
dengan massa kelembaman, maka semakin besar massa benda semakin kecil
 
percepatan yang dihasilkan oleh gaya yang sama. Jika suatu benda mengalami
 
percepatan, maka kecepatannya akan semakin besar dengan bertambahnya waktu.
 
Jika kecepatan benda semakin kecil dengan bertambahnya waktu, ini berarti benda
 
tersebut mengalami perlambatan. Bagaimana kaitan antara Hukum II Newton dengan
 
cara belajar yang baik?

Adakalanya semangat belajar begitu besar, tetapi di lain waktu kadang kita
 
merasa kurang bersemangat untuk belajar. Karena semangat belajar mempengaruhi
 
kualitas proses belajar maka tentu saja semangat belajar akan turut menentukan
 
hasil dari proses belajar, yakni penguasaan materi, pengembangan materi hingga
 
kualitas kelulusan kita (nilai hasil ujian).

Dari Hukum I Newton kita tahu, jika kita sudah dalam keadaan belajar secara
 
beraturan berkesinambungan dan tidak ada sesuatu yang dapat mengganggu belajar
 
kita maka kita cenderung untuk tetap terus belajar (berkesinambungan), namun
 
dengan kecepatan penguasaan materi yang sama. Dari Hukum II Newton dapat kita
 
nyatakan, diperlukan gaya (motivasi) untuk mengubah kecepatan pengusaan materi
 
belajar. Jika besarnya motivasi untuk maju sama besar dengan keengganan kita
 
untuk maju (yang berdampak pada suatu kemunduran), maka resultan gaya (SF) sama
 
dengan nol. Berarti, proses belajar kita tidak mengalami kemajuan (tetap
 
segitu-gitu aja). Tanpa adanya motivasi untuk lebih cepat menguasai materi atau
 
motivasi untuk lebih banyak materi yang dikuasi. Bila kita menginginkan
 
percepatan yang besar, diperlukan suatu motivasi yang semakin besar.

Massa kelembaman dapat diartikan sebagai tingkat keengganan (kemalasan) kita
 
sendiri atau tingkat kesulitan materi pelajaran yang dihadapi. Semakin besar
 
tingkat kemalasan atau semakin tinggi tingkat kesulitan materi pelajaran, maka
 
diperlukan gaya (motivasi) yang besar untuk mencapai tingkat percepatan yang
 
sama dalam proses penguasaan materi. Dengan kata lain, untuk tingkat penguasaan
 
yang sama (setara), materi pelajaran yang lebih sulit memerlukan motivasi lebih
 
besar daripada materi pelajaran yang relatif lebih mudah. Jika tingkat motivasi
 
untuk pelajaran yang sangat sulit (kita memang mengalami kesulitan untuk
 
menguasainya) kita buat sama dengan tingkat motivasi untuk pelajaran yang
 
mudah, maka dapat dipastikan hasil yang diperoleh akan berbeda.

Hukum III Newton

Hukum III Newton disebut juga Hukum Aksi-Reaksi. Apabila sebuah benda
 
mengerjakan gaya pada benda lain (disebut aksi), maka benda kedua ini juga akan
 
mengerjakan gaya yang sama besar pada benda pertama tetapi berlawanan arah
 
dengan gaya dari benda pertama. Ini dapat diartikan, jika kita membenci suatu
 
materi pelajaran, apa pun alasannya, maka pelajaran tersebut akan balas
 
membenci kita. Akibatnya, semakin sulit bagi kita untuk menguasai materi
 
pelajaran tersebut jika kita sendiri membenci pelajaran itu. Jadi, kita harus
 
berusaha menyenangi pelajaran yang akan kita pelajari agar kita lebih mudah
 
menguasai materi pelajaran tersebut.

Terkait dengan Hukum Newton tersebut, ada beberapa tips tentang cara belajar
 
yang baik yang disarankan:

1. Jangan belajar hanya pada saat menjelang ujian. Jika terlalu lama dalam
 
keadaan diam (tidak belajar), maka kita semakin sulit untuk memulainya. Semakin
 
lama kita tidak belajar, semakin besar kecenderungan kita untuk tetap tidak
 
belajar.

2. Buat suatu keadaan sedemikian hingga seolah-olah kita selalu dalam keadaan
 
belajar. Ini tidak berarti kita harus terus menerus belajar tanpa istirahat.
 
Dimaksud di sini, kita belajar secara berkesinambungan dan teratur. Sinambung
 
artinya nyambung antara proses belajar hari ini dengan hari-hari kemarinnya.
 
Kalaupun kita liburan, upayakan kita tidak lepas sama sekali dengan mata
 
pelajaran.

3. Bangkitkan motivasi yang kuat untuk belajar, terutama untuk pelajaran yang
 
lebih sulit. Semakin sulit materi pelajaran, semakin besar motivasi yang
 
diperlukan untuk menguasainya. Untuk membangkitkan motivasi ada berbagai cara,
 
antara lain: Bayangkan betapa puas dan bangganya kita kalau kita mampu
 
menguasai pelajaran yang sulit; Anggaplah semua pelajaran penting dan berguna
 
bagi masa depan kita; Kejarlah prestasi terbaik karena kesempatan yang lebih
 
baik biasanya lebih memihak pada orang-orang terbaik; Ingat belajar itu
 
termasuk ibadah. Tuhan tidak menilai kesuksesan belajar kita hanya dari nilai
 
hasil ujian, tetapi Tuhan akan menilai proses perjuangan kita untuk memperoleh
 
nilai tersebut.

4. Jangan sekali-kali membenci suatu mata pelajaran. Pepatah mengatakan, tak
 
kenal maka tak sayang. Dalam hal ini mungkin anda belum mengenal mata pelajaran
 
tersebut. Coba kenali lebih jauh, mungkin anda akan menyayanginya. (11 Januari 2005)

Share this article :

0 opmerkings:

Plaas 'n opmerking